Tulip Kitchen Berhasil melihat Peluang melalui Kompetitor

Inspirasi terkadang datang dari hal yang tak terduga-duga. Begitu pula inspirasi bagi Bu Eri Purwandari dalam membangun usaha kue di Tulip Kitchen. Saat ingin mengembangkan produk yang ada, Bu Eri tak sungkan untuk melihat model dan kreasi terkini dari kompetitornya. Tak dipungkiri, bahwa pelaku kuliner lain juga menjadi salah satu inspirasinya. Akan tetapi, hal yang paling penting adalah untuk berkreasi kembali dan tidak serta merta menirunya. Bu Eri menggunakan formula “ATM” yaitu Amati, Tiru, Modifikasi. Hal ini ternyata terbukti sukses bagi usaha kue bu Eri di Tulip Kitchen.

Saat momen berlibur ke luar kota pun bu Eri turut mengamati perkembangan kuliner setempat. Seperti ada kue apa yang sedang tren di kota tersebut, modelnya bagaimana, penyajiannya bagaimana, semua bu Eri amati sebagai bahan inspirasi untuk usahanya kedepan.

Setelah bu Eri menemukan kreasi terbaru yang menarik, baru lah dari sana ia mulai mencoba membuatnya dirumah, melakukan testing, hingga jadilah produk kue yang baru untuk dijual ke pasaran. Proses ini sudah terbukti ampuh bagi usahanya. Tentu saja, agar bisa berhasil melakukan proses tersebut tetap harus kreatif, inovatif, dan selalu belajar. Sehingga produk kue baru yang dihasilkan pun memiliki diferensiasi dari yang sudah beredar di pasaran.

Meski awalnya bu Eri memulai usaha dengan coba-coba, namun kini usahanya di Tulip Kitchen kian berkembang. Walaupun sudah berkembang pesat, untuk sistem order atau pembuatannya masih mengandalkan sistem pesanan. Jadi bu Eri tidak menyediakan produk yang sudah jadi melainkan harus memesannya terlebih dahulu baru akan dibuatkan. Model bisnis bakery seperti ini rupanya tetap bisa meraup keuntungan berlimpah juga loh Smart Bakers! Bisnis model seperti ini bu Eri pertahankan karena sudah memiliki pelanggan tetap yang sudah loyal terhadap usahanya.

Sama seperti bisnis pada umumnya, bisnis bu Eri pun sempat mengalami hambatan. Rintangan utama ada pada persaingan dari sesama pelaku bisnis. Untuk itu, bu Eri terus dan rajin melakukan riset serta membuat produk yang jarang ada di pasaran. Hambatan lainnya ada pada masalah bahan baku. Harga bahan baku yang tidak stabil dan terus meningkat juga turut menjadi kendala. Oleh karena itu, bu Eri lebih selektif dalam mencari bahan baku yang sesuai juga dengan harga pasar tetapi rasa yang dihasilkan juga tetap enak.

FILMA PRESTIGE MARGARINE

Bu Eri dari Tulip Kitchen menjatuhkan pilihannya pada produk dari FILMA® terutama FILMA® Prestige Margarine. Menurut bu Eri, setelah menggunakan produk dari FILMA® Prestige Margarine hasil bakery jadi lebih enak, teksturnya bagus, kue jadi lebih lembut, dan juga harganya terjangkau.

Varian kue yang bu Eri jual di Tulip Kitchen yang paling best seller adalah Chiffon cake. Selain itu, ada berbagai macam jenis, mulai dari kue basah, donat, pudding, dan lainnya. Kini Tulip Kitchen pun sering dipesan untuk sajian hantaran pernikahan, souvenir, dan parcel.

Tulip Kitchen’s Successfully Sees Opportunity Through Competitors-2

Kedepannya bu Eri berharap usahanya kian berkembang. Hal ini dikarenakan bu Eri melihat peluang besar dari bisnis kuliner yang tidak ada matinya. Untuk itu, ia tetap mengasah keahliannya untuk mengembangkan produknya kedepan jauh lebih baik lagi.

Nah, bagi Smart Bakers yang ingin berbisnis kue, bu Eri punya beberapa pesan nih, yaitu ;

  1. Harus rajin, ulet, dan pantang menyerah.
  2. Selalu merasa kurang, jadi harus terus belajar dan tidak boleh berhenti belajar.
  3. Tetap fokus, kreatif dan inovatif

Gimana Smart Bakers, makin terinspirasi bukan? Nah, jangan lupa gunakan produk dari FILMA® untuk usaha bakery Smart Bakers!

Untuk pemesanan produk FILMA®, klik disini!

float-smartpluspro Beli Produk
float-smartpluspro