
Berawal dari sebuah hobi yang sederhana, Ibu Elly tak pernah menyangka kegemarannya membuat roti bisa berkembang menjadi sebuah bisnis bakery yang bertahan hingga puluhan tahun. Dukungan keluarga, mulai dari orang tua hingga saudara terdekat, menjadi fondasi awal langkahnya. Selama kurang lebih tiga tahun, dari 1983 hingga 1986, perjalanan itu ia jalani dengan penuh ketekunan hingga akhirnya berhasil membuka toko kue pertamanya pada tahun 1986.
Cerita Awal Merintis Hingga Berbuah Manis
Nama Gitamas mungkin tidak langsung terdengar seperti sebuah toko roti, namun di baliknya tersimpan kenangan dan makna yang mendalam. Nama ini diberikan oleh sang suami, dengan “Gita” yang berarti puisi dan “Mas” yang berarti suara emas.
Berawal dari berjualan roti dan kue keliling di Jl. Jenderal Sudirman, Pemalang, perjalanan Ibu Elly tidak lepas dari kerja keras serta dukungan keluarga. Dukungan itu bukan hanya sebatas moril, tetapi juga nyata dalam membantu produksi hingga operasional. Inilah yang kemudian menjadi sumber semangat utama Ibu Elly dalam membangun bisnis bakery miliknya.
Ternyata kecintaan pada dunia baking tidak berhenti di Ibu Elly saja, melainkan juga menurun kepada sang anak. Walau Gitamas tidak membuka cabang resmi, sang anak mendirikan toko baru dengan nama yang sama di daerah Comal, Jawa Tengah, yang diberi nama Gitamas 2.
Dari yang awalnya hanya dijalankan bersama keluarga, kini Ibu Elly telah memiliki sekitar 16 karyawan. Setiap orang memiliki peran sesuai spesialisasinya sehingga kualitas produk bakery tetap terjaga. Saat ini, toko Ibu Elly menghasilkan tiga kategori produk utama, yaitu roti, aneka kue kukus seperti brownies kukus dan donat jadul, serta berbagai jenis bolu termasuk chiffon.
Selain menjaga kualitas, Ibu Elly bersama sang suami juga berinovasi menghadirkan roti dan kue dengan isian nanas, memanfaatkan potensi lokal Pemalang yang dikenal sebagai penghasil nanas manis. Harapannya, kreasi ini bisa menjadi oleh-oleh ikonik khas daerahnya.
Kue Jadul yang Tetap Jadi Favorit
Sudah lebih dari 40 tahun berdiri, Gitamas tentu telah memproduksi banyak jenis roti dan kue. Namun, kue-kue jadul seperti donat tabur gula halus, roti sobek, dan roti coklat tetap menjadi favorit pelanggan. Mengapa demikian? Dari penuturan Ibu Elly, rahasianya ada pada konsistensi Gitamas dalam menjaga cita rasa dan tampilan yang khas sejak dulu.
Meski mempertahankan keaslian resep, Ibu Elly tetap mengutamakan kualitas bahan. Contohnya pada Roti Pisang Coklat, ia selalu menggunakan Pisang Raja agar rasanya lebih legit dan istimewa. Soal harga pun tetap ramah di kantong, mulai dari empat ribu hingga delapan ribu rupiah, tergantung jenis produknya.
Untuk resep-resep di Gitamas, Ibu Elly banyak belajar dari kursus dan buku resep, yang sebagian besar masih berupa resep jadul. Sang suami pun ikut turun tangan dalam proses ini. Bersama-sama, mereka mengembangkan resep-resep tersebut agar tetap mempertahankan keaslian cita rasa, namun bisa menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan masa kini.