Hampir semua orang memiliki kegiatan yang disukai atau hobi untuk mengisi waktu luangnya atau menjadikannya alternatif untuk menghilangkan penat. Tapi, tidak sedikit dari kita yang menjadikan hobi sebagai alternatif menghasilkan pundi-pundi uang, bahkan menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama. Seperti bisnis kue Ibu Fia yang berangkat dari hobinya dalam membuat kue.
Semenjak remaja, Fia sudah hobi membuat kue. Berlanjut hingga dewasa, Fia yang bekerja sebagai karyawan ini seringkali membuat kue dan dibagikan kepada teman-teman di kantornya. Kue buatannya pun disukai dan pesanan kue ulang tahun tak jarang didapatkan. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan mantap menjalankan bisnis kue, yang ia beri nama Baking Story. Nama Baking Story ini diartikan sebagai baking yang penuh dengan history, dikarenakan sejarah baking yang sudah didalami Fia sedari remaja.
Produk-produk kue buatannya berupa kue ulang tahun yang bisa dicustom dalam bentuk kue besar atau cupcake dengan base yang beraneka ragam, mulai dari coklat, vanilla, dan rainbow. Selain itu ia juga menjual kue kering untuk lebaran serta brownies.
Tidak ada kesulitan yang berarti bagi Fia saat baru merintis bisnis kue karena ia jalani dengan senang hati. Hanya saja, pekerjaan yang semuanya ia kerjakan sendiri mulai dari belanja bahan kue, proses pembuatan kue, dekorasi, hingga pengiriman kepada pelanggan terkadang membuatnya kesulitan membagi waktu.
Suatu ketika, kue ulang tahun tingkat yang dikirimkan rusak saat proses pengiriman. Ia pun bertanggung jawab dengan langsung mendatangi lokasi pengiriman dan memperbaiki kerusakan-kerusakannya dengan alat seadanya. Hal ini membuat kue ulang tahun tersebut tidak seindah seperti awalnya. Sebagai bentuk tanggung jawab lainnya, ia pun memutuskan untuk memberikan diskon karena kecelakaan yang terjadi itu.
Kegagalan demi kegagalan yang dialami tidak ia jadikan alasan untuk menyerah, justru menjadi motivasi dan pembelajaran agar menjadi lebih baik lagi ke depannya dan demi mimpinya yang ingin memiliki toko kue sendiri untuk membantu banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan.
Fia selalu mengupayakan yang terbaik bagi para pelanggannya. Tidak hanya soal rasa, tapi juga menghasilkan kue yang lebih bernyawa. Ya, Fia selalu memberikan sentuhan karakter pelanggannya pada setiap kue buatannya. Ia tidak hanya membuat kue yang diinginkan pelanggan, ia memadukannya dengan hobi dan kesukaan para pelanggannya. Hal inilah yang membuat kue buatannya memiliki karakter yang berbeda-beda karena karakter setiap pelanggan yang juga berbeda-beda.
Dalam menjalani bisnis kue, sabar adalah kuncinya. Sabar bahwa semuanya memiliki proses, sabar bahwa jika kita berusaha dengan sebaik mungkin maka hasilnya pun akan mengikuti. Fia juga selalu memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan produk-produknya. Ia sadar dengan teknologi digital membuat siapa saja dan di mana saja bisa mengetahui produk-produknya.
Selain itu, upgrade skill dan networking menjadi dua hal yang ia terus tingkatkan untuk mendapatkan banyak inspirasi dan insight terkait dunia baking. Ia tahu bahwa dunia baking terus mengalami perkembangan setiap waktunya, dan meningkatkan skill merupakan salah satu cara agar kita mampu bertahan di industri ini.