
Berawal dari hobi membuat kue, Ibu Dewi tak menyangka bahwa kegemarannya itu akan berkembang menjadi sebuah bisnis bakery yang kini memiliki empat cabang dan belasan karyawan di Payakumbuh, Sumatera Barat. Awalnya, ia hanya membuat kue dan bolu gulung untuk keluarga serta teman-teman kantornya. Seiring waktu, pesanan mulai berdatangan dari tetangga dan orang-orang sekitar. Inilah yang mendorongnya untuk serius menekuni usaha di dunia bakery.
Perjalanan Tanjung Raya Cake & Bakery
Di tahun 2013, Ibu Dewi memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan Tanjung Raya Cake & Bakery. Nama ini bukan sekadar identitas bisnis, melainkan bagian dari tradisi keluarga, di mana nama "Tanjung Raya" sudah lama digunakan untuk berbagai usaha keluarga Ibu Dewi. Pada masa itu, ia hanya dibantu oleh satu karyawan dan masih harus membagi waktu dengan pekerjaan utamanya. Ibu Dewi meracik resep sendiri, sementara karyawannya bertugas menyiapkan bahan-bahan sebelum ia mulai produksi sepulang kerja.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Ibu Dewi semakin berkembang. Ia terus mengasah kemampuan dengan mengikuti berbagai kursus baking, yang memungkinkannya menambah variasi produk. Dari yang awalnya hanya membuat kue dan bolu gulung, kini mencakup roti, kue ulang tahun, bolen, snack, hingga oleh-oleh khas daerah. Menurut Ibu Dewi, inspirasi ide biasanya didapatkan saat bepergian. Jika menemukan sesuatu yang menurutnya lezat, ia akan mempelajari resep dan menyesuaikannya agar sesuai dengan selera pelanggan setianya.
Tidak bisa dipungkiri, perkembangan industri bakery di Payakumbuh membawa tantangan baru dengan masuknya produk-produk dari pabrik besar yang menawarkan harga lebih murah dan masa simpan lebih lama. Untuk menghadapi persaingan ini, Ibu Dewi beradaptasi dengan menciptakan produk yang lebih tahan lama, seperti bagelen, sagoon kacang, dan aneka kue kering. Meskipun berada di kota kecil, Tanjung Raya Cake & Bakery tetap menjaga kualitas produk agar tetap memiliki daya tarik tersendiri di tengah kompetisi yang semakin ketat.