Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan. Salah satu dampak yang paling dirasakan dari perkembangan teknologi ini adalah memudahkan pekerjaan banyak orang. Kehadiran beragam media sosial seperti yang kita tahu tidak hanya digunakan untuk komunikasi pribadi saja, tetapi juga dapat sebagai sarana belajar melalui beragam informasi yang termuat di dalamnya.
Banyaknya informasi di media sosial ini pun dimanfaatkan oleh Rhannie, pemilik Utet Cake and Art. Kegiatan berselancar di media sosial membawanya pada bisnis bakery. Awalnya, ia sering mencoba membuat kue dari resep yang dibagikan di Facebook dan kemudian bergabung dalam satu grup memasak yang anggotanya sudah cukup banyak. Hingga pada akhir 2014 lalu, ia tertarik untuk memulai bisnis bakery. Setelah mencoba membuat kue yang kemudian diunggah ke Facebook pribadinya, ia perlahan mulai mendapat pesanan. Pada saat itu, penjual makanan online belum marak seperti sekarang.
Tidak hanya melihat resep-resep yang ada di Facebook, ia pun rajin mengikuti cooking demo, kursus, dan juga belajar baking dari Youtube. Sampai sekarang kegiatan tersebut masih terus dilakoni demi memperdalam ilmu sekaligus memperkaya ilmu agar tetap bisa mengikuti tren. Nama Utet Cake & Art sendiri diambil nama kecil Rhannie, yaitu Utet. Cake & Art karena membuat kue memang harus menggunakan seni, terutama di cake decoration.
Dalam berbisnis, kita dituntut sudah harus siap untuk menghadapi berbagai macam tantangan yang ada. Tantangan terbesar Rhannie saat merintis bisnisnya ini adalah masalah modal dan harga pasar. Saat membuat kue, ia hanya bermodal dari menyisihkan uang belanjanya. Pernah suatu ketika, ia membuat kue dengan modal seadanya yaitu 40 ribu dan dihargai 50 ribu, belum termasuk listrik, air, gas dan jasa. Namun ia tidak keberatan. Ia sadar bahwa ia masih merintis bisnis bakery. Saat itu, hal yang paling penting adalah orang mengetahui bahwa Rhannie menjual kue.
Rhannie juga tak jarang mengalami kegagalan saat membuat kue. Kegagalan ini tidak hanya membuatnya rugi secara modal tetapi juga mental. Rasa kecewa dan lelah atas kegagalan-kegagalan yang dialami membuatnya hampir ingin menyerah menyelami dunia baking.
Namun, ketika membuka Facebook dan melihat postingan teman-teman yang membuat bermacam kue, Rhannie menjadi termotivasi lagi. Ia bangkit dan akhirnya mencoba membuat kue lagi meskipun tetap mengalami kegagalan beberapa kali.
Menjual dengan untung yang tipis pada awalnya masih dilakukan oleh Rhannie, karena menurutnya yang terpenting adalah orang mengetahui bahwa Rhannie menjual kue dengan rasa yang enak. Ia yakin, jika kue buatannya cocok dengan selera pelanggan, meskipun harganya naik, mereka akan tetap mengorder.
Meskipun modal merupakan masalah utama, namun ia tidak menyerah. Ia melakukan berbagai macam cara agar tetap bisa berjualan kue. Untuk mengatasi masalah keuangan ini, biasanya Rhannie mencari pinjaman dari saudara apabila mendapat pesanan yang butuh modal besar, seperti snack box. Hal ini dikarenakan Rhannie tidak meminta DP apabila tidak ditawarkan oleh konsumen, meskipun begitu kepercayaan Rhannie ini berbuah manis, konsumen setianya yang selalu membayar meskipun tanpa ada DP.
Motivasi Rhannie untuk terus membangun dan bertahan di bisnis ini adalah adanya rasa puas yang muncul setelah menghasilkan kue yang cantik, ketika kuenya telah sampai di tangan konsumen dan konsumen senang, serta adanya kesempatan untuk bisa mengenal banyak orang dan teman baru.
Inspirasi Rhannie dalam membuat kue biasanya didapatkan dari internet, seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan Pinterest. Jika harga kursusnya terjangkau, ia pun selalu ikut, namun apabila biayanya cukup mahal, Rhannie mencoba mencari tutorialnya di Youtube meskipun biasanya untuk video di internet masih kurang dalam hal tips.
Kue yang menjadi andalan Rhannie dan banyak menarik perhatian pelanggannya adalah kue ulang tahun, hantaran, bolen, lekker holland, blackforest, brownies dan lain sebagainya. Adapun yang menjadi best seller saat ini adalah lekker holland, bolen pisang, dan buttercake sultan.
Rhannie selalu mengutamakan rasa dan kualitas agar produk-produknya disukai pelanggan. Salah satu untuk menjaga kualitas kue buatannya adalah dengan menggunakan bahan-bahan yang juga berkualitas. Untuk itu, Rhannie selalu mengandalkan produk dari Smartpluspro, yaitu Palmboom Margarine.