Wabah Covid-19 membuat kegiatan sehari-hari mulai dari bekerja, belajar, hingga beribadah harus dilakukan di rumah untuk membatasi kontak fisik sehingga bisa mencegah penularan virus. Pembatasan kontak fisik ini kemudian memberikan dampak dihampir semua pihak, salah satunya pelaku bisnis yang mengalami penurunan pemasukan cukup signifikan.
Kelangsungan bisnis yang terdampak di masa pandemi ini memaksa semua pebisnis untuk memutar strategi lain agar bisnis tetap berjalan dan mampu bertahan di tengah situasi yang tak pasti ini.
Seperti Desni yang harus mengalami penurunan pemasukan akibat usaha dessertnya yang sepi pelanggan sejak memasuki masa pandemi. Jenis produk yang tidak tahan lama ini membuat bisnisnya cepat merugi. Tidak ingin terus terpuruk dengan situasi tersebut, ia lantas mencari peluang yang sesuai dengan kondisi saat ini dengan menjual kue kering yang dinilai lebih tahan lama. Awalnya, ia menitipkan produknya di toko oleh-oleh atau toko kue di sekitar Cianjur sambil menjualnya secara online.
Ia tahu betul, tantangan dalam berbisnis tidak pernah lepas menyelimuti para pebisnis, baik kecil maupun besar. Tantangan demi tantangan selama merintis produk barunya kerap ia temui. Mulai dari gagal membuat kue hingga akhirnya harus terus melakukan trial & error untuk menemukan komposisi yang pas, mencoba berbagai macam merek bahan baku, hingga kesibukannya sebagai karyawan, ibu rumah tangga sekaligus pelaku usaha, tidak jarang membuatnya harus pintar dalam membagi waktu.
Inovasinya untuk membuat kue dengan bahan baku tepung kelor pun tidak langsung mendapatkan hasil yang di awal karena rasanya dinilai belum pas. Seolah tidak mengenal kata menyerah, ia terus mencoba berbagai resep dan bahan baku. Hingga akhirnya ia menemukan komposisi yang pas dengan Filma Prestige yang dibelinya secara online. Meski awalnya baru terjual sedikit, tidak melunturkan semangatnya untuk terus mengembangkan usahanya.
Motivasinya untuk terus membangun bisnis ini selain menyalurkan hobi juga ingin membahagiakan keluarga dengan meningkatkan ekonomi keluarga. Semangatnya ini membuat ia terus mencari inspirasi untuk membuat produk-produk kue lainnya, baik melalui Instagram Chef Koko yang sebelumnya ia ketahui dari mengikuti Baking Class Online yang diadakan oleh Smartpluspro atau melalui pelatihan baking. Dari inspirasi yang didapatkan tersebut, kemudian ia mencoba membuat kue untuk di rumah sebelum dijualnya.
Menurutnya, kunci kesuksesan dalam bisnis yang ia jalankan ini adalah dukungan dari keluarga tercinta dan usahanya untuk terus meng-upgrade skill dengan mengikuti pelatihan baik offline maupun online demi menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dengan terus berusaha dan berikhtiar di tengah kondisi keuangan yang belum stabil, ia yakin bahwa bisnisnya perlahan akan berkembang. Ia juga terus melakukan promosi di media sosial dan menambah networking untuk menambah inspirasi dalam berbisnis.