
Meski menghadapi banyak tantangan, Sinar Mas Agribusiness and Food berhasil memberikan banyak manfaat kepada konsumen di Indonesia maupun luar negeri melalui produk-produk yang berasal dari kelapa sawit.
Hingga saat ini Sinar Mas Agribusiness and Food masih tetap belajar dari ahlinya untuk meningkatkan kepercayaan publik. Untuk itu, di ulang tahunnya yang ke 80, produsen kelapa sawit dan produk turunannya ini menggandeng para ahli di kegiatan edukasi dan kampanye makanan lezat dan bernutrisi bertema “Belajar dari Ahlinya: Aplikasi Produksi Minyak Kelapa Sawit Sehat dan Bernutrisi". Di acara yang digelar, Selasa, 16 Oktober lalu itu, Sinar Mas Agribusiness and Food menghadirkan pembicara-pembicara ahli dari perusahaan maupun dari luar untuk memberikan informasi yang tepat dan jelas mengenai produk turunan kelapa sawit, aplikasinya, serta manfaatnya.
Hal ini dilakukan untuk meluruskan berbagai pemahaman publik yang tidak tepat terkait produk-produk turunan dari kelapa sawit, terutama minyak sawit. Salah satu isu negatif yang kerap ditujukan kepada minyak sawit adalah efeknya dari sisi kesehatan. Karena mengandung lemak, makanan yang diolah menggunakan minyak sawit dinilai tidak sehat dan bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
“Padahal, nyatanya lemak atau fat merupakan bagian dari makro nutrien atau komponen nutrisi yang harus dipenuhi dalam jumlah cukup besar bersama karbohidrat dan protein. Lemak berfungsi sebagai sumber energi, menjaga struktur sel, regulasi hormon dan juga untuk menjaga suhu tubuh dan melindungi organ penting,” ujar ahli gizi dr. Marya Haryono sebagai pembicara ahli di acara edukasi yang diadakan di Global Research and Development Center Sinar Mas Agribusiness and Food, Marunda, Bekasi.
Pada kesempatan tersebut, dr. Marya menjelaskan bahwa lemak yang seringkali identik dengan penyakit jantung koroner adalah lemak trans atau trans fat. Meski demikian, dr. Marya menyarankan agar tidak menggunakan minyak sawit yang sudah dipakai berulang kali agar bisa mendapatkan manfaat terbaik dari minyak sawit.
Karena penggunaan minyak kelapa sawit yang menjadi konsumsi sehari-hari banyak keluarga di Indonesia, Head of Global R&D Innovation Dr. Paul Wassell mengatakan, Sinar Mas Agribusiness and Food sudah mengembangkan formula baru untuk menghindari lemak trans pada produksi minyak kelapa sawit. Bahkan menurutnya, minyak kelapa sawit yang diproduksi Sinar Mas Agribusiness and Food bisa dipakai untuk menggoreng lebih dari satu kali.
“Cooking oil Sinar Mas justru akan mendapatkan titik optimumnya ketika digunakan 5 kali. Saat itu, aroma akan keluar dan cooking oil berada dalam kondisi terbaiknya,” ujar Dr. Paul Wassell saat ramah tamah bersama awak media.
Terkait dengan lemak trans yang biasanya terkandung di dalam cooking oil, GM Marketing Sinar Mas Agribusiness and Food, Davy Djohan menambahkan, pihaknya sudah menghapus penggunaan lemak trans pada produksi minyak kelapa sawit, bahkan sebelum World Health Organization (WHO) menyerukan penghapusan trans-fat sebagai hasil produksi industri dari pasokan pangan global melalui kampanye REPLACE tahun ini.
“Sejak tahun 2016, kami mulai memperbaharui produk-produk kami agar lebih sehat dan saat ini semua produk kami sudah bebas lemak trans,” ungkapnya.
Di event tersebut, selain isu kesehatan, Davy Djohan juga mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi Sinar Mas Agribusiness and Food yaitu dari isu lingkungan. Banyak tudingan terutama dari pihak asing yang mengaitkan Sinar Mas Agribusiness dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Padahal menurutnya, justru Sinar Mas yang paling gencar menyuarakan untuk menjaga lingkungan hidup.
“Apalagi, minyak sawit adalah produk yang paling efisien dalam penggunaan lahan,” tambahnya.
Kampanye negatif yang ditujukan terhadap Sinar Mas Agribusiness and Food itu, menurut Head of Corporate Communication, Wulan Suling, adalah karena Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Maka, banyak produsen minyak selain sawit merasa terancam dengan keberadaan minyak sawit.
“Namun, daripada memikirkan kampanye negatif, kami lebih mengedepankan kampanye tentang orang-orang yang dalam kesehariannya memberikan hal yang luar biasa,” ujarnya sembari memperlihatkan video tentang kisah Punjung Renjani, seorang food technologist di Global Research and Development Center Sinar Mas Agribusiness and Food, Marunda, Bekasi.
Selain seminar singkat dari beberapa pembicara, pada kegiatan edukasi ini para undangan juga diajak untuk melakukan plan tour yang dipandu oleh R&D Category Head, Dr. Isti Christianti. Sebelumnya saat menjadi pembicara, Dr. Isti juga menjelaskan tentang aplikasi kelapa sawit terhadap produk-produk Sinar Mas Agribusiness and Food dan manfaatnya.
Di akhir sesi, para undangan yang terdiri dari anggota berbagai asosiasi makanan di Indonesia serta para pemilik dan para chef dari gerai-gerai bakery ternama, diajak untuk menyaksikan baking demo. Dipandu oleh Chef Pramono, Chef Kim Garry, Chef Koko Hidayat dan Celebrity Chef Nina Bertha, baking demo menampilkan beberapa resep yang menggunakan produk seperti FILMA Prestige Margarine, Palmboom Cake Margarine dan FILMA Goodfry Deep Frying Fat.
Sebelumnya, para undangan juga diajak melakukan blind test untuk merasakan langsung olahan makanan yang menggunakan FILMA Prestige Margarine yang ternyata memiliki cita rasa yang sama dengan makanan yang menggunakan butter namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Pendiri Komunitas Natural Cooking Club Fatmah Bahalwan yang merupakan salah satu undangan menilai, acara ini sangat bermanfaat karena publik bisa tercerahkan tentang produk-produk turunan dari kelapa sawit. Dengan demikian, tak ada lagi kekhawatiran ketika mengolah makanan menggunakan produk-produk tersebut. Selain itu, chef-chef yang mewakili Sinar Mas Agribusiness and Food juga cukup menginspirasi dengan tips-tips dan resep-resep yang disampaikan di sesi baking demo.